4 Cara Ampuh untuk Membuat Otak Anda tetap Tajam dan Sedikit Lebih Jenius

Ketajaman dan kejernihan otak Anda tak pelak merupakan pilar paling kunci untuk meraih keberhasilan hidup.

Kehebatan hidup Anda mungkin sebagian besar akan sangat ditentukan oleh kemampuan sel otak Anda dalam bekerja dan beroperasi.

Jika otak kita mengalami hang, error atau tulalit, maka niscaya hidup kita juga akan termehek-mehek dalam selarik duka yang tak berujung.

Faktanya, banyak orang yang acap menjadi plonga plongo karena memang ketajaman sel otak dia mengalami degradasi.

Pada sisi lain orang acap merasa otaknya jumud dan stuck, sehingga kreativitas untuk mengubah nasib menjadi lenyap.

Kunci meraih kemakmuran itu adalah daya kreativitas untuk melesatkan jalan rezeki. Dan kreativitas akan sangat bergantung pada daya jelajah OTAK kita.

Tak heran jika kemudian banyak orang mencari-cari cara apa yang gerangan bisa membuat kekuatan otak kita jadi cetar membahana?

Apa saja yang layak dipahami dan dipraktekkan untuk membuat otak kita menjadi sedikit lebih jenius?

Disini saya mau berbagi sedikit ulasan tentang buku bagus berjudul Brain Rules : Principles for Thriving at Work, Home and School.

Buku ini ditulis oleh John Medina, seorang ahli neuologi atau brain science. Dus, beliau adalah pakar yang cocok untuk kita tanya tentang bagaimana caranya agar otak kita tidak hang, dan tulalit saat diajak berpikir dan bekerja.

Disini, saya mau berbagi empat cara sederhana untuk membuat otak Anda tetap tajam dan sedikit lebih jenius.

Cara 1 : Exercise Does Enhance Your Brain.

Selama ini kita sudah paham manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh dan jasmani kita.

Namun yang jarang dipahami : berolahraga secara rutin dan melakukan pergerakan yang aktif ternyata memberikan impak yang amat masif bagi ketajaman otak kita.

Dalam buku itu disebutkan, orang yang rajin berolahraga dan aktif bergerak dalam jangka panjang otaknya akan memiliki kemampuan problem solving dan reasoning yang jauh lebih tangguh dibanding mereka yang malas bergerak dan berolahraga.

Prof John mengatakan : kalau Anda ingin sel otak Anda tetap tajam, cukup luangkan waktu jalan kaki 30 menit tiap hari. Langkah simpel yang amat dramatis impaknya bagi kekuatan otak kita.

Sebaliknya, orang yang mager atau malas gerak, otaknya menjadi lebih mudah nyungsep.

Itulah mengapa, orang yang malas melakukan olahraga dan seharian hanya duduk didepan cubicle sambil melototin layar komputer otaknya bisa cepat stuck dan orangnya jadi mudah plonga plongo.

Saya suka ditanya : mas Yodhia kenapa ya pikiran saya suka mudah stuck, dan susah diajak berpikir kreatif?

Jawabannya sederhana : sebab orang ini memang hampir tidak pernah olahraga. Semua waktunya habis di jalanan yang macet dan di depan layar laptop untuk kerja.

So, kalau tak mau otakmu layu, lakukan olah tubuh setiap pagi atau sore. Rasakan sensasi keringat yang mengalir dari tubuhmu. Sebab saat itulah, sel otak Anda terus diasah menjadi lebih tajam.

Cara 2 : Hindari Multitasking.

Multitasking itu hanyalah mitos.

Acapkali orang dengan bangga bilang bahwa dirinya adalah multi-tasker yang serba bisa. WRONG statement.

Sebab, menurut Prof John Medina, otak kita bekerja dengan cara sekuensial (ber-urutan) dan tidak pernah bisa dipaksa bekerja secara paralel.

Otak kita bekerja secara berurutan, maksudnya fokus dari A ke B dan ke C. Otak kita menjadi jauh lebih produktif jika bekerja secara sekuensial (berurutan).

Sebaliknya, otak kita membenci cara kerja yang zig zag, atau bernafsu melakukan banyak hal secara paralel.

Itulah mengapa, mengemudikan mobil sambi cek layar ponsel langsung meningkatkan resiko kecelakaan hingga 9 kali lipat.

Dan itulah mengapa, melakukan penyelesaian tugas sambil berkali-kali mendapatkan interupsi akan menghasilkan kualitas kerja 50 % lebih buruk dan 50 % lebih lamban.

Jadi kalau selama ini Anda rajin melakukan multitasking – misalnya menyelesaikan laporan sambil tengak-tengok notifikasi Whats App Anda; maka Anda justru akan lebih lamban dan sering salah dalam menyelesaikan tugas.

Karena itu, kalau mau otak Anda tetap produktif, maka usahakanlah agar selalu mengerjakan tugas secara fokus dan bertahap serta semuanya digarap secara sistematis.

Cara 3 : Lakukan Break Setiap 10 Menit

Profesor John Medina bilang, ketika mendengarkan presentasi, ceramah, kuliah, atau mendengarkan orang lain ngecap, otak kita ternyata hanya bertahan untuk menaruh atensi maksimal 10 menit.

Setelah itu, konsentrasi kita untuk mendengarkan/ menyimak turun secara signifikan.

Jadi kalau ada orang yang nyerocos memberikan ceramah atau presentasi tanpa henti selama lebih dari 30 menit, maka hanya kesia-siaan yang akan diperoleh. Sebab, otak para audiens tak akan pernah bisa lagi menangkap isi informasi secara optimal.

So, kelak jika Anda mendapat kesempatan presentasi atau memberikan informasi; lakukanlah small break setelah 10 menit.

Break ini bisa berupa menyilakan audiens untuk bertanya; atau menyelinginya dengan intermezo (misal diselingi video klip atau tayangan multimedia lainnya), atau menyampaikan kisah insiratif plus anekdot.

Dengan cara tersebut, maka konsentrasi para audiens akan bisa kembali terpelihara.

Cara 4 : Hindari Ruang Kerja Cubicle

Ya, ternyata ada dua lingkungan yang menurut John Medina paling brutal membunuh daya kreasi otak kita. Dua lingkungan itu adalah : ruang kelas perkuliahan/sekolah dan ruang cubicle perkantoran (ruang kerja dengan sekat-sekat seperti di kantor Anda itu).

Ruang kelas yang isinya melulu ceramah oleh dosen/guru yang monoton, satu arah dan acap membosankan, ternyata justru mudah membuat otak kita terpasung mati. Itulah kenapa kreativitas jarang muncul dari bangku kuliah yang monoton.

Ruang cubicle kantor yang membuat Anda tidak banyak bergerak secara aktif, tersekat-sekat, dan hanya memaksa Anda untuk melakukan tugas repetitif juga berpotensi menumpulkan otak Anda.

Jadi bayangkanlah : selama bertahun-tahun (lebih dari 15 tahun!) kita menghabiskan waktu kita di ruang kelas yang monoton nan membosankan.

Dan kini, ketika kita bekerja, kita kembali disekap bertahun-tahun dalam ruang cubicle yang juga tidak banyak menawarkan ruang kreasi secara optimal.

Dengan kata lain, selama puluhan tahun otak kita dikunci dalam dua lingkungan statis itu. Jadi sungguh tak heran, kenapa otak kita mudah stuck dan gagal diajak berpikir kreatif.

DEMIKIANLAH, 4 aspek yang layak dikenang saat kita mencoba melakukan perbaikan terhadap cara kerja otak kita :

1. Walk and Walk to Sharpen Your Brain
2. Avoid Multi-tasking
3. Do Ten-Minute Break
4. Avoid Cubicle

Semoga sel otak Anda bisa makin tajam dan menghasilkan output yang cetar membahana.

16 thoughts on “4 Cara Ampuh untuk Membuat Otak Anda tetap Tajam dan Sedikit Lebih Jenius”

  1. Karena saya tau “… melakukan tugas repetitif juga berpotensi menumpulkan otak Anda.” maka saya tidak mau terjebak dalam suatu pekerjaan yang bersifat monoton dalam jangka panjang. Apabila dalam kurun waktu lebih dari tiga bulan saya tidak mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan tugas yang lainnya maka saya akan bersiap untuk mencari pekerjaan yang lainnya.

    1. Simpel dan gampang dilakukan. Namun hasilnya ruarrr biasa dahsyat.

      Salah satu pertanyaan yang masih terngiang di otak saya, lalu bagaimana dengan kita-kita yang setiap hari bekerja dalam sekat kecil tanpa terhubung dunia luar,

      Cukupkah setiap 10 menit mengganti screen komputer dengan hal-hal indah nan menyenangkan? 🙂

      Thank
      https://manajemenkeuangan.net/

  2. Beda orang beda cara. Kalau saya meditasi di balkon tiap pagi menghirup udara segar.

    Dan nampaknya tidak ada yang salah dengan multitasking. CEO perusahaan2 besar itu multitasker.

  3. Setuju banget, setelah saya keluar dari pekerjaan saya yang rutinitas dan dikejar target. Sehingga waktu ber olah raga saya rasa tidak ada. Padahal sebetulnya alasan saya saja. Karena pikiran yang terlalu penuh. Tapi setelah mulai usaha sendiri awalnya memang berat. Tapi pikiran bebas. Daya kreatifitas lebih muncul. Waktu seakan lebih bermanfaat.
    Tulisan yang bagus mas, sangat bermanfaat buat saya. Tetima kasih
    https://www.agenjilbabsurabaya.com/agen-gamis-murah-robetta/
    http://www.tirtastyle.com

  4. Terima kasih share ilmunya mas Yodhia.

    Saya ingin menambahkan agar waktu kita efektif lakukanlah hal2 strategis dan kurangi yang bersifat rutinitas. Bagi saya pelaku online marketing, salah satunya bisa dengan mendelegasikan sebagian pekerjaan ke orang lain.

    Bagi orang tua zaman now punya waktu luang buat anak itu sangat berharga. Kita bisa mengajak anak2 melakukan kegiatan fisik di luar seperti berenang. Tapi tetap harus perhatikan keselamatan anak-anak ya..

    Untuk berenang, saya rekomendasikan baju renang mengapung dari SafeSwim.

    Cara kerjanya bisa cek di sini https://www.bajurenangmengapung.com

    Stay Healthy, Stay Safe

  5. Bekerja dalam ruang bersekat, monoton memang cukup membosankan, tapi jika harus break tiap 10 menit apa mungkin untuk dilakukan ?
    Setahu saya, ada type orang yang memang suka bergelut dengan data, menganalisa angka-angka, dan orang-orang dengan type seperti ini biasanya akan betah berjam-jam di belakang meja dan di depan komputer. Untuk orang-orang seperti ini, apakah dengan berada di ruang sekian jam akan menumpulkan otak mereka ?, karena pada saat melakukan analisa data, logika (plus imaginasi) mereka bergerak aktif.

    Tapi saya tetap setuju, bahwa olah raga sangat baik juga untuk otak kita . . . inspiratif

  6. Saya tipikal orang yang multitasking, banyak yg dikerjakan dalam satu waktu. untung rugi tentu ada. Pegangannya ke list pekerjaan. tujuan multitasking mempercepat pekerjaan, skip jeda waktu yg terbuang. cuma dari pengalaman pribadi, otak lebih cepat lelah, pekerjaan tidak 100% beres. memang lebih bagus step by step

  7. Terimakasih mas Yodhia.
    Sepertinya saya harus segera membeli buku ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai cara merawat otak. Hehe

  8. Multitasking itu pak yang seharusnya memang bisa kita nego2, kadang di kerjaan, bos malah minta multitasking. hehe.

Comments are closed.